Paradigm Management Consulting
(PT Sekar Delima Seta)



User :
Pasword :
Nama :
Email :
Alamat :
Kota :
Negara :
Telp/WA :
Program Pilihan :
Kelas :

e Consulting

 

e Consulting Paradigm Management Consulting Umum PMC melayani konsultasi 12 modul yang meliputi Manajemen Strategi (MS), Manajemen Risiko (MR), Manajemen Mutu (MM), Manajemen Lingkungan (ML), Manajemen K3 (MK3), Process Safety Management (PSM), Manajemen Energi (ME), Manajemen ISPO (MISPO), Audit Lingkungan (AL), Manajemen CSR (MCSR) dan Manajemen Penelitian (MP).

Jasa konsultasi ini dapat diperoleh secara langsung melalui paket kunjungan ke lokasi klien, konsultasi online yang dilakukan melalui komunikasi dengan internet dan kombinasi kunjungan fisik dengan komunikasi dengan internet. Metoda dan cakupan pada metoda kunjungan dan internet memuat isi yang sama hanya caranya yang berbeda. Di mana masing-masing disesuaikan dengan kebutuhan klien.

Kunjungan langsung merupakan metoda konsultasi umum dan masih dibutuhkan oleh banyak klien. Namun, perkembangan internet tidak dipungkiri memberikan alternative tambahan yang tidak kalah bagusnya. Metode e consulting dapat berhasil berdasarkan kenyataan bahwa perusahaan-perusahaan dapat mengakses data yang tidak terbatas di internet.

Adapun tim PMC memandu berdasarkan konsep dan pendekatan khasnya mengarahkan klien dan anggota timnya menyelesaikan proses dan mencapai sasarannya. Apabila klien membutuhkan pertemuan tatap muka selayaknya kunjungan langsung maka PMC dank lien dapat melakukan hal tersebut sehingga ini disebut sebagai Metoda Kombinasi.

Pada proses konsultasi online, konsultan membentuk Forum dalam web yang berisi seluruh tim klien. Berdasarkan jadual konsultasi maka Tim konsultan akan mengirimkan materi untuk dipelajari dan ditindaklanjuti oleh anggota Forum. Misalnya, konsultan menyatakan bahwa perusahaan harus membuat Kebijakan Mutu berdasarkan persyaratan standar dan kebutuhan perusahaan. Semua anggota forum memberikan pendapatnya dan pada akhir sesi (setelah 1 minggu), konsultan dan menyetujui usulan Kebijakan Mutu tersebut. Selanjutnya, konsultan mengajak seluruh tim perusahaan membahas dan mengerjakan isu-isu baru.Demikian, dilakukan secara terus menerus mengikuti jumlah modul untuk mencapai sasaran yang diinginkan.

Metode konsultasi internet memberikan keuntungan pada disiplin tim perusahaan dalam menyelesaikan tugas dengan cepat sesuai jadual dimana tim tidak perlu menggunakan waktu untuk melakukan pertemuan tatap muka.Pencapaian-pencapaian yang terkendali karena pembahasan isu satu per satu untuk menjaga irama prosesnya.

Tim Konsultan Konsultasi internet dilayani oleh paling tidak satu konsultan utama dan coordinator program (Dr Agustinus Hariadi DP). Para konsultan yang mendampingi sebagai berikut:

  1. Manajemen Strategi (MS): Dr. Agustinus Hariadi DP
  2. Manajemen Risiko (MR): Harry JV, Dr. Agustinus Hariadi DP (Coord);
  3. Manajemen Mutu (MM): Bambang Purnomo, Dr. Agustinus Hariadi DP (Coord),
  4. Manajemen Lingkungan (ML): Bambang Purnomo, Dr. Agustinus Hariadi DP (Coord),
  5. Manajemen K3 (MK3): Saiful Ilmi, Dr. Agustinus Hariadi DP (Coord),
  6. Process Safety Management (PSM): Harry JV, Dr. Agustinus Hariadi DP (Coord),
  7. Manajemen Energi (ME): Dr. Prapti Mahandari; Dr. Agustinus Hariadi DP (Coord),
  8. Manajemen ISPO (MISPO): Thomas Hidayat; Dr. Agustinus Hariadi DP (Coord),
  9. Audit Lingkungan (AL): Bambang Purwono, Dr. Agustinus Hariadi DP (Coord),
  10. Manajemen CSR (MCSR): Grace Palayukan, Dr. Agustinus Hariadi DP (Coord)
  11. Manajemen Penelitian (MP): Nashar, Dr. Agustinus Hariadi DP (Coord).



Pendaftaran

  1. Klien mendaftarkan diri sebagai pribadi atau kelompok melalui ‘Join’ dengan mengisi data yang relevan.
  2. Klien mengikuti proses konsultasi secara berurut berdasarkan modul-modul dengan menerima dan mempelajari materi yang disampaikan tim konsultan
  3. Klien melakukan pembuatan dokumen atau kegiatan lain sesuai dengan arahan yang disampaikan oleh konsultan;
  4. Konsultan dan koordinasi untuk mengkaji isi dokumen/catatan yang dikirim oleh klien dan memberikan saran-saran perbaikannya;
  5. Klien melakukan perbaikan hingga dianggap memadai oleh tim konsultan yang dilanjutkan dengan penerbitan modul berikutnya;
  6. Demikian, secara terus-menerus terjadi proses komunikasi seperti di atas hingga seluruh sasaran konsultasi tercapai